Minggu, 17 Juli 2011

STUDY PENANGANAN IKAN TUNA DIATAS KAPAL


STUDY PENANGANAN IKAN TUNA (YELLOWFIN TUNA) DIATAS KAPAL

LEMBARAN ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan                  : Penanganan Ikan Diatas Kapal
Uraian Kegiatan                  : Pengankatan Ikan Tuna Kedek Kapal
Tanggal Pelaksanaan       : Sabtu-19/3/2011
Tempat Pelaksanaan        : Di Atas Kapal
 

A.      TUJUAN PELAKSANAAN
        Untuk mengetahui cara dalam melakukan pengangkatan ikan tuna dari laut ke atas kapal  dimana hasilnya dapat mempengaruhi keadaan fisik ikan tuna bila dalam penagangkatan yang salah akibat dari perlawanan ikan maka ikan akan mengeluarkan energi yang banyak sehingga mempengaruhi daging ikan tuna.  

B.   ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat  :
§  Kapal
§  Tenda
§  Sterefoon
§  Pancing
§  gaff
Ø  Bahan :
§ Ikan tunaYollowfin tuna
§ Es balok
§ Air

C.   PROSEDUR KERJA
a)    Ikan yang didapat pancing dibiarkan tenang sampai melemah.
b)    Tarik ikan sedikit demi sedikit mendekat ke kapal.
c)    Tusukkan gaff secara hati-hati melalui rahang bawah ikan tuna
d)    Angkat ikan ke dek kapal dengan menggunakan gaff.
e)    Letakkan ikan pada dek kapal yang bersih.
D.   HASIL DAN PEMBAHASAN.
Berdasarkan hasil di lapangan bahwa proses pengangkatan  ikan tuna dari laut yang di lakukan oleh nelayan ikan ditarik terus dan cara pengangkatannya naik di kapal menggunakan gaff yang ditusukkan pada bagian perut ikan dan mengalami luka dan sobetan daging. Pada penempatan ikan diatas kurang bersih dan biasa di atas tumpukan-tumpukan tali sehingga ikan mengalami memar dan luka. Gaff adalah alat pengait yang menyerupai pancing, terbuat dari kawat besi.
Jika pada saat penangkapan tuna melawan dan ditarik terus menerus maka pendinginan terhadap otot akan berkurang karena tuna menggunakan semua energi untuk melepaskan diri dari proses penangkapan. Perlawanan ikan tuna berpengaruh besar terhadap berkurang jumlah glikogen dalam daging sehingga ATP yang dihasilkan  dalam daging turun maka pada tingkat tertentu ikan memasuki fase rigormortis. Dan setelah selesai Perubahan metabolik akan berlangsung dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam kesegaran ikan. Dan yang kedua tidak melapisi dek kapal dengan karpet sebagai tempat ikan setelah diangkat dari pancingan, yang mengakibatkan tejadinya luka dan memar pada daging ikan yang berakibat akan muda terkontaminasi pada saat proses lebih lanjut. Pengangkatan ikan tuna naik ke dek kapal sebaiknya mengait bagian rahang sehingga tidak menimbulkan luka dan sobetan daging.


E.   KESIMPULAN DAN SARAN
Ø  Kesimpulan
Proses pengangkatan ikan ke dek kapal ini, bila dilaksanakan sesuai prosedur di atas maka ikan yang dapatkan nelayan akan mempunyai mutu yang baik sampai pembeli melakukan uji organoleptik pada saat pembongkaran.
Ø Saran
              Sebaiknya awak kapal diberi pelatihan mengenai cara penarikan dan pengankatan ikan ke dek kapal dan seharusnya dek kapal dilapisi karpet sehingga ikan tidak mengalami memar dan luka akibat dek yang kasar.

LEMBARAN ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan                  : Penanganan Ikan di Atas Kapal
Uraian Kegiatan                  : Pembunuhan Ikan Tuna
Tanggal Pelaksanaan       : Senin 27/3/2011
Tempat Pelaksanaan        : Di Atas Kapal
 

A.   TUJUAN PELAKSANAAN
Untuk mengetahui cara membunuh atau mematikan ikan tuna di atas kapal agar ikan yang ditangkap cepat mati sehingga energi pada ikan tidak habis digunakan untuk mengelepar sebelum ikan itu mati sendiri.

B.   ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat :
§  Kapal
§  Spike
§  Tenda
§  Pancing
Ø Bahan :
§  Yellowfin tuna
§  Es

C.   PROSEDUR KERJA
a)    Ikan tuna diletakkan menghadap kebawah.
b)    Kedua kaki menjepit badan ikan tuna.
c)    Lakukan pembunuhan dengan cara menusuk atau memukul bagian kepala pada titik pusat antara kedua bola matanya.
d)    Lakukan penusukan dengan kemiringan 450 kearah titik putih.



  1. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan keadaan yang didapatkan di lapangan pembunuhan yang biasa dilakukan dengan pemukulan pada bagian ubun-ubun titik pusat, sehingga pembunuhannya tidak sempurna karena biasanya tidak tepat sasaran pada saat pemukulan.Seharunya setelah ikan di atas kapal maka harus cepat dimatikan dengan cara menusuk kepala dengan spike atau pipa yang runcing hingga sampai di otak dengan demikian akan menghentikan gerak jantung. Perlu diperhatikan bahwa untuk  ikan yang mati pada saat tertangkap juga harus ditusuk kerena walaupun ikan tuna sudah mati jantung masih bergerak. Dengan dilakukannya pembunuhan tuna dengan cepat dan tepat maka kita sudah menghambat dan memberhentikan aktivitas kerja otot tuna yang menyebabkan peredaran darah kedaging ikan akan membeku. Penusukan dengan kemiringan 450 kearah ubun-ubun searah dengan urat darah yang mengubungkan peredaran darah kedaging ikan dan jantung ikan.

E.   KESIMPULAN DAN SARAN
Ø  Kesimpulan
Proses mematikan ikan tuna dengan penusukan dengan spike atau potongan pipa yang tajam dengan kemiringan 450 maka sangat efektif dalam menghambat pergerakan otot dan darah yang memhubungkan antara urat darah, jantung dan insang ikan tuna.

Ø Saran
Sebaiknya ikan tuna yang ditangkap jangan dilakukan pemukulan karena akan terjadi pergerakan pangkal ekor yang keras, sebaiknya dilakukan penusukan karena lebih mudah dan efektif.





LEMBARAN ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan                  : Penanganan Ikan di Atas Kapal
Uraian Kegiatan                  : Pemotongan Ekor
Tanggal Pelaksanaan       : Rabu 1 April 2011
Tempat Pelaksanaan        : Di Atas Kapal
 

A.   TUJUAN PELAKSANAAN
Untuk mengetahui cara bagaimana memotong ekor ikan tuna yang benar sehingga darah ikan dapat keluar dengan cepat, dan tidak tersumbat akibat salah pemotongan pada bagian ekor.

B.   ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat :
§  Kapal
§  Palka
§  Karpet
§  Pisau
Ø Bahan :
§  Es
§  Air

C.   PROSEDUR KERJA
a)    Lakukan pemotongan ekor dengan pisau yang tajam dan steinles.
b)    kiri memegan pangkal ekor ikan tuna
c)    Lakukan pemotongan ekor yaitu pada sirip antara 3 dan 4
d)    Lakukan dengan cepat dan jangan sampai melesek.
e)    Lihat apakah darah mengalir keluar.




D.   HASIL DAN PEMBAHASAN
Melihat keadaan di lapangan biasanya pemotongan urat saraf pada pangkal ekor dilakukan hingga tulang besar putus. Dan biasanya cara pemotongan ekor kurang cepat dan meleset sehingga urat darah menyempit (tertutup) lubangnya.
Pada saat pemotongan ekor ikan, maka harus diusahakan agar :
·         Ikan yang akan dipotong tidak banyak bergerak.
·         Diusahakan agar darah banyak keluar
Hal ini harus diusahakan karena jika banyak  bergerak dan merentah maka temperatur tubuh ikan akan naik sehingga daging ikan tersebut menjadi kurang baik. Sedangkan apabila darah tidak keluar dapat menyebabkan bintik-bintik darah beku pada daging ikan. Cara pemotongan yaitu pada bagian sirip nomor 4 dan tepatnya pada tulang muda (sambungan ruas belakang). Dilakukan kerena pertemuan antara tulang keras dan lunak. Pemotongan sirip dilakukan untuk menghindari kemunduran mutu, kontaminasi bakteri patogen, dan kemudahan dalam proses pengemasan. Sirip ikan dipotong secara manual dari arah ekor ke kepala. Pemotongan dilakukan secara cepat, cermat dan saniter sehingga tidak menyebabkan pencemaran pada tahap berikutnya dengan suhu pusat ikan maksimal 4,4°C.
E.   KESIMPULAN DAN SARAN
Ø  Kesimpulan
Pemotongan ekor bertujuan untuk menghentikan pergerakan ikan dan dimaksudkan kerena urat darah dapat terputus dan lubang darah melebar dan tidak menyempit, dengan terjadinya peredaran darah dengan baik maka darah yang tidak membeku pada daging.
Ø  Saran
Sebaiknya dalam pemotongan ekor tuna harus menggunakan pisau yang tajam dan tipis sehingga memudahkan dalam pemotongan dan tepat sasaran.




LEMBARAN ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan                  : Penanganan Ikan Di Atas Kapal
Uraian Kegiatan                  : Pengeluaran Darah Ikan Tuna
Tanggal Pelaksanaan       : Kamis 5 April 2011
Tempat Pelaksanaan        : Di Atas Kapal
 

A.   TUJUAN PELAKSANAAN
Untuk mengetahui bagaimana cara mengerluarkan darah ikan tuna agar darahnya membeku dan tidak tersimpan dalam daging yang dapat mempengaruhi mutu daging.

B.   ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat :
§ Kapal
§ Spike
§ Tenda
§ Pisau
ØBahan :
§ Yellowfin tuna
§ Bluefin tuna

C.   PROSEDUR KERJA
a)    Ikan tuna di letakkan melintang
b)    Posisi ikan bagian perut menghadap kepekerja.
c)    Lakukan pengeluaran darah ikan tuna dari badan
d)    Lakukan penusukan pada saraf dengan kedalaman 1,5 cm, di bawah sirip badan.


D.   HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan keadaan dilapangan bahwa penusukan jantung yang dilakukan di belakang sirip badan, sehingga penusukan ini tidak mengenai sasaran. Karena tempat jantung berada tepat pada di atas sirip dada sehingga jauh dari sasaran penusukan. Penusukan bertujuan untuk mengeluarkan darah dari dalam jaringan saraf dan jantung sehingga darah yang berada pada ikan tuna tidak tersimpan di dalam daging yang nantinya akan mempengaruhi kualitas daging. Apabila darah dibiarkan tersimpan dalam daging maka darah akan membeku dan mempengaruhi warna dan serta tekstur daging yang mengakibatkan daging menjadi lembek dan mudah putus. Dan penusukan pada urat saraf pada bagian atas sirip badan jangan terlalu dalam, karena akan menyebabkan darah mengalir masuk kedalam daging. Pengeluaran secara nyata mengurangi asam laktat selama postmorten. Penusukan urat saraf diharapkan agar oksigen dapat mengalir ke dalam badan ikan lewat insang dan keluar kembali melalui jantung dan terus menuju ke urat saraf. prinsip pembangkitan panas pada ikan endotermik dalam saluran pencernaan, namun panas yang dihasilkan di berbagai daerah pada ikan tuna. Wilayah sekunder generasi panas juga ditemukan di otak daerah dan mata  tuna adalah mungkin bahwa ini membantu ketajaman visual yang dan kognisi, Salah satu fitur anatomis penting dalam endothermy tuna adalah evolusi dari sistem darah kontra. Biasanya, terdiri dari jaringan pembuluh darah (rete mirabile, atau "jaringan indah") dimana darah mengalir di kedua arah dapat bertukar panas di antara daging dan sistem saraf. Darah berupa cairan yang terdiri dari plasma darah, sel darah dan substansi lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih telur yang mengandung bagian-bagian dari sel darah, mineral terlarut. Di luar pembuluh darah , darah akan membeku disebabkan oleh kerja enzim trhombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin yang aktif.


E.   KESIMPULAN DAN SARAN
Ø  Kesimpulan
            Dengan dilakukannya penusukan urat saraf dan jantung maka darah akan mengalir keluar lewat lubang penusukan, sehingga ikan yang dikeluarkan darahnya mengalami kerusakan daging.
Ø  Saran
            Alat yang digunakan seharusnya steinles dan letak penusukan jantung seharusnya di atas sirip dada  dan penusukan urat saraf di atas sirip badan.


LEMBARAN ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan                  : Penanganan Ikan di Atas Kapal
Uraian Kegiatan                  : Pencucian
Tanggal Pelaksanaan       : Sabtu 8 April 2011
Tempat Pelaksanaan        : Di Atas Kapal
 

A.   TUJUAN PELAKSANAAN
            Untuk mengetahui cara bagaimana melakukan pencucian ikan tuna di atas kapal supaya darah dan lendir dapat dilepaskan sehingga menghasilkan ikan  yang benar-benar bersih dari sumber penurunan mutu ikan.

B. ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat :
§  Kapal
§  Tenda
§  Timbah
§  Sterefoon

Ø  Bahan :
§  Ikan yellowfin tuna
§  Es
§  Air

C.   PROSEDUR KERJA
a)    Ambil air laut sebagai media pencuci di haluan kapal.
b)    Masukkan dalam sterefoon.
c)    Siram bagian perut dan bilas bagian badan.
d)    Lakukan pencucian pada bagian luka sedikit demi sedikit..
e)    Siram sampai sisa-sisa darah, lendir yang melengket pada badan sampai hilang.
D.   HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil yang didapatkan dilapangan bahwa pencucian ikan tuna di atas kapal menggunakan air laut dengan menggunakan timbah, ikan dicuci pada bagian penusukan tempat keluarnya darah. pencucian dilakukan pada bekas luka tempat keluarnya darah mengalir pada saat pengeluaran darah yang keluar untuk dibersihkan dari setiap lubang penusukan dan pemotongan.  penyiraman dilakukan sampai warna air tidak berubah (warna air tidak berwarna merah lagi). Ikan dicuci hingga darah dan lendir pada badan ikan bersih. pencucian dilakukan harus cepat agar darah dan lendir pada kulit ikan tidak sampai kering karena terkena sinar matahari dan tiupan angin yang menyebabkan daging ikan akan terbakar. Air laut yang digunakan untuk membersihkan tuna harus didinginkan terlebih dahulu jika suhunya tinggi, salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mendinginkan air laut tersebut adalah air laut dipompa ke atas kapal dengan menggunakan pipa tembaga yang berdiameter 2,6 cm dan panjang 4 cm. Pipa ditempatkan di dalam box atau kotak yang berisih es. Tujuannya untuk mencegah kontaminasi bakteri. Pencucian dilakukan dengan cara mengusap bagian tubuh ikan dengan air dingin. Pengusapan dilakukan searah dengan susunan sisik mulai dari kepala sampai ekor. Proses dilakukan dengan cepat, cermat dan saniter
E.   KESIMPULAN DAN SARAN
Ø   Kesimpulan
Dilakukannya pencucian maka darah dan lendir yang ada pada ikan  tuna akan lepas sehingga menghilangkan sumber kontaminasi yang dapat mempengaruhi daging ikan selama proses selanjutnya.
Ø   Saran
Sebaikanya kapal harus dilengkapi pompa air atau bak penampungan air sehingga memudahkan dalam proses pencucian ikan. Dalam pencucian sebaiknya air selalu diperiksa panas atau dingin, sehingga nantinya tidak mempengaruhi daging ikan (mutu).

LEMBARAN ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan                  : Penanganan Ikan di Atas Kapal
Uraian Kegiatan                  : Sortasi
Tanggal Pelaksanaan       :  Rabu 10 April 2011
Tempat Pelaksanaan        : Di Atas Kapal
 

A.   TUJUAN PELAKSANAAN
Untuk mengetahui cara melakukan sortasi yaitu pemisahan ukuran ikan tuna dimana hasilnya dapat mempengaruhi pada saat penyimpanan dipalka sehingga tidak terjadi kerusakan akibat tekanan antar ikan saat penyimpanan.

B.   ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat  :
§  Kapal
§  Palka
§  Tenda
§  Steropon
Ø Bahan :
§  Ikan yellowfin tuna
§  Ikan bluefin tuna
C.   PROSEDUR KERJA
a)  Ikan yang sudah dicuci dengan air laut kemudian dilakukan sortasi
b)  Ikan dipisahkan berdasarkan ukuran
c)   Ikan yang mempunyai ukuran yang besar pertama ditangani
d)  Tempatkan ikan dalam palka sesuai size dan jenis.





D.   HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan sortasi yang biasa dilakukan di lapangan yaitu sortasi berdasarkan ukuran dan jenis ikan. Dengan tujuan untuk memudahkan dalam penyusunan dalam palka. Ikan tuna dan ikan marlin disimpan di tempat yang berbeda sehingga dalam penyimpanan nantinya ikan dapat disusun dengan rapi, ikan tuna dan ikan marlin mempunyai panjang yang berbeda sehingga dilakukan pemisahan tempat penyimpanan yang berbeda. Di dalam melakukan penyortiran harus dilakukan dengan cepat sehingga ikan tidak lama terkapar pada dek kapal. Bila dalam melakukan penyortiran tidak cepat maka akan menimbulkan kekeringan pada kulit ikan sehingga kulit ikan mudah lepas.

E.  KESIMPULAN DAN SARAN
Ø  Kesimpulan
Dalam melakukan kegiatan sortasi sebaiknya menentukan jenis ikan, mutu dan ukuran ikan, karena kalau tidak dilakukan pemisahan akan terjadi kekeliruan dalam penyimpanan dan penyusunan ikan pada palka.
Ø  Saran
Sebaiknya semua palka digunakan berdasarkan mutu, ukuran dan jenis ikan, ikan dipisahkan sehingga dapat memudahkan dalam pembongkaran.

LEMBARAN ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan                  : Penanganan Ikan di Atas Kapal
Uraian Kegiatan                  : Pengesan Dan Penyimpanan Dalam Palka
Tanggal Pelaksanaan       :  Sabtu 14 April 2011
Tempat Pelaksanaan        : Di atas kapal
 

A.   TUJUAN PELAKSANAAN
Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan pengesan dan penyusunan sekaligus penyimpanan ikan tuna dalam palka kapal sehingga ikan-ikan tuna tidak mengalami luka atau memer akibat salah penyimpanan.

B.   ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat :
§  Kapal
§  Palka
§  Tenda
§  Timbah
§  Sterefoon
Ø  Bahan :
§  Ikan yellowfin tuna dan blufin tuna
§  Es
§  Air
C.   PROSEDUR KERJA
a)    Ambil air laut dihaluan kapal dan Isi palka.
b)    Tambahkan hancuran es balok ke dalam palka.
c)    Isi air setinggi 50 cm dan es balok 5 yang telah dihancurkan
d)    Masukkan ikan tuna berdasarkan ukurannya.
e)    Bagian kepala menghadap kedinding dan ekor ketemu ekor.
f)     Lakukan penyusunan satu demi satu sehingga palka dapat menampung ikan dengan rapi.
D.   HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan yang saya dapatkan di lapangan bahwa penyimpanan ,penyusunan dan pengesan ikan tuna, dan penyusunan biasanya bagian perut menghadap ke atas, dan persiapan es yang kurang dibawah dalam kegiatan penangkapan, sehingga dalam penyimpanan ikan suhu tidak lama bertahan.  Dan cara yang biasa dilakukan dalam penyimpanan ikan di kapal yaitu Sebelum ikan tuna di masukkan dan disusun dalam palka, palka diisi dengan es balok yang sudah dihancurkan dan ditambahkan air laut, dengan perbandingan 1:2 dengan ukuran palka kapal yaitu panjam 400 cm lebar 200 cm dan tinggi 200 cm. ikan tuna disusun sebaiknya dengan bagian perut menghadap ke bawah dan kepala menghadap ke luar dinding dan ekor ketemu ekor sehingga menampung ikan lebih banyak dan rapi, biasanya palka menampun ikan tuna sekitar 25 ekor dengan berat 10-25 ekor. Untuk Tuna yang masih menunggu waktu untuk dipasarkan maka dilakukan penampungan dalam ruang pendingin atau dengan es kering dan tetap mempertahankan suhu pusat tuna maksimal 4,4°C.


E.   KESIMPULAN DAN SARAN
Ø   Kesimpulan
Pengesan dan penyusunan ikan tuna dilakukan dengan perut menghadap kebawah sehingga bila terjadi penurunan suhu terjadi maka darah akan mengalir ke bawah sehingga  tidak mempengaruhi ikan satu sama lain.
Ø   Saran
Sebaiknya dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan kita harus membawa jumlah es yang lebih banyak sehingga hasil tangkapan yang kita dapatkan tidak mengalami kerusakan atau kemunduran mutu.


LEMBARAN ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan                  : Penanganan Ikan di Atas Kapal
Uraian Kegiatan                  : Pembongkaran
Tanggal Pelaksanaan       : Senin 18 April 2011
Tempat Pelaksanaan        : Di atas kapal Dan Pelabuhan
 

A.   TUJUAN PELAKSANAAN
Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan pembongkaran ikan tuna di atas kapal ke  pelabuhan sehingga dalam melakukan pembongkaran cepat dan mudah tanpa menimbulkan kerusakan pada ikan yang akan ditangani.
B.   ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat  :
§   Kapal
§  Palka
§  Tenda
§  Papan peluncur
§  Terpal
Ø  Bahan                      :
§  Ikan yellowfin tuna dan blufin tuna
§  Es
§  Air
C.   PROSEDUR KERJA
a)    Bongkar ikan pada palka pertama baru yang kedua
b)    Buka tutup palka dengan mengangkat bagian depan.
c)    Jangan lepas dari badan palka.
d)    Angkat ikan yang paling atas satu demi satu
e)    Letakkan ikan tuna pada papan peluncur secara melintang yaitu : bagian belakang di bawah.
f)     Dorong ikan tuna dengan memegang pangkal ekor.
g)    Tunggu satu orang dibagian pelabuhan untuk menerima ikan yang didorong dari kapal.
h)   Masukkan ikan dalam peti piber yang telah disiapkan di pelabuhan.
D.   HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa pembongkaran ikan tuna, kadang bagus dan kadang tidak hal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu : waktu pembongkaran harus membelakangi sinar matahari agar ikan tidak terkena  sinar matahari, jumlah hasil tangkapan dan kondisi suatu perairan. Dengan kapal kapasitas 15 GT maka akan biasa sandar di pelabuhan perikanan dan kadang juga tidak sandar akibat terjadinya air laut surut, sehingga kapal jauh keluar mengadakan pembongkaran. Dengan terjadinya air laut surut maka ikan tuna dinaikkan perahu-perahu kecil untuk menggangkut ikan ke pinggir pantai. Dan setelah sampai di pinggir pantai maka diangkut gerobak menuju tempat pengolahan ikan. Hal ini menyebabkan pemborosan waktu dari kapal ke pelabuhan dengan menggunakan perahu kecil sehingga terjadi kenaikan suhu pada ikan. Stabilnya kondisi perairan di pelabuhan maka pembongkaran ikan tuna akan berjalan lancar, ikan tuna di keluarkan dari palka satu persatu dan disalurkan pada papan peluncur sehingga pembongkaran dilakukan dengan cepat. Pada saat tiba di pelabuhan, suhu palka di cek untuk memastikan suhunya masih di bawah 5oC. Setelah di check, penutup seperti tenda di pasang dari kapal ke tempat pendaratan tuna (TPT) untuk menghindari tuna terkena sinar matahari pada saat pemindahan. Sinar matahari dapat menaikkan histamine pada tuna. Histamin adalah racun yang terdapat pada seafood yang dapat terjadinya keracunan Histamin Fish Poisoning (HFP).

E.   KESIMPULAN DAN SARAN
Ø   Kesimpulan
Yang perlu diperhatikan dalam pembongkaran ikan tuna yaitu : dengan menyusuaikan kondisi waktu pada saat pembongkaran, dengan terjadinya pembongkaran pada siang hari maka matahari panas maka yang harus dilakukan yaitu dengan memasang tendah atau menunggu matahari tidak panas.dan yang perlu dilakukan yaitu kecepatan dan ketepatan.
Ø   Saran
Sebaiknya dalam pembongkaran dilakukan secara cepat dan hati-hati agar tidak terjadi luka dan memer dan jaga kenaikan suhu ikan.

LEMBARAN ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan                  : Penanganan Ikan Tuna
Uraian Kegiatan                  : pengangkutan Ikan Tuna. I
Tanggal Pelaksanaan       : Kamis 21 april 2011
Tempat Pelaksanaan        : Di Darat
 

A.   TUJUAN PELAKSANAAN
Untuk mengetahui cara penggankutan ikan tuna dari pelabuhan dan dari pinggir pantai ke unit pengolahan. Sehingga hasil penggankutan tidak menimbulkan kerusakan pada ikan yang diangkut.
B.   ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat                          :
§  Mobil
§  Cheker
§  Timbangan
§  Tali
§  Terpal/tenda


A.   Bahan                  :
·         Ikan yellowfin tuna dan blufin tuna

C.PROSEDUR KERJA
a)     Penerimaan bahan baku biasa dilakukan di pinggir pantai atau di rumah nelayan dan di perusahaan

3 komentar:

ARKHAM west mengatakan...

waou di selat makasssarcoi

ARKHAM west mengatakan...

adakah karya terbaru bloggers

ARKHAM west mengatakan...

ngantor..... and kelapangan and.....??/